Kemanakah engkau hendak pergi,
Tampakmu terus melaju mengikuti hari,
Tapak kakimu terus berjalan,
Seolah dunia tiada tepian
Ingatlah telah ditentukan suatu hari,
Dimana engkau tak bisa melangkah lagi,
Saat terhenti semua keinginan hati
Bahkan berniat saja pun tak mampu lagi
Sungguh.....
Alangkah indah, alangkah cerah…
Alangkah indah, alangkah cerah…
Saat di akhir hari hatimu khusyuk…
Semua energimu duduk tertunduk,
Hanya satu saja, tiada yang lain
Hanya Allah saja, Allah lagi, Allahu Rabbi…
Namun kau dapati....
Wajahmu tampak penuh duka…
Wajahmu tampak penuh duka…
Kau datang, penuh dengan kebodohan,
Kau datang, penuh dengan kesombongan,
Kau datang dengan kemiskinan hati,
Merasa baik, merasa suci...
Merasa baik, merasa suci...
Kau tertunduk lesu,
Karena kau tak mampu mengandalkan sholatmu yang penuh lalai,
Kau tak tega mengandalkan amalmu yang penuh dusta
Karena baikmu hanya fatamorgana, sholehmu hanya rekayasa
Sungguh andai akhir hari itu datang…..
Kasih sayangNya sajalah yang kau harapkan…
Mungkin ada setitik kebaikan yang tidak kau sadari,
yang tak sengaja kau kerjakan,
justru mejadi wasilah penghapus dosa…
yang tak sengaja kau kerjakan,
justru mejadi wasilah penghapus dosa…
Karena saat kau kalkulasi,
ternyata amalmu hanyalah debu tak berarti….
Sementara disana, api menyala sudah menanti….
Dia Yang Maha Perkasa, dapat Menghukummu dengan keadilan-Nya
Namun, hanya Kasih SayangNya semata, yang setiap masa selalu kau pinta….dapat membebaskanmu dari bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar