zurich

zurich
Kolateral di tengah kota, Zurich Course Interventional Neuroradiology, Agustus 2016

Laman

Rabu, 26 Agustus 2020

Jika Kita Mati.....

Ada yang bersedih,
Namun sebentar saja...

Ramai sangat media sosial,
Ungkapan do'a dan duka cita...
Hanya sedikit yang tampaknya tulus,
Sisanya basa-basi saja...

Gelarmu,
Jabatanmu,
Duniamu,
Menyatu debu kuburmu,

Dunia tetap berjalan,
Biasa saja, apa adanya...

Adakah yang tak biasa kawan ?
Ya...suasana tatkala kau susuli mereka....
Di alam sana,
Kau cari kenangan rasa nikmatnya sujud 
Kau cari kenangan indah taubat derai air mata 
terhenyak...ternyata tak ada...

Padahal sungguh-sungguh telah, 
Diberikan-Nya berjuta jeda

Senin, 25 Mei 2020

Tempat Kebaikan

Siang itu cukup terik, musim haji tahun 2000. Lepas dhuhur di Masjidil Haram, para jamaah memilih beristirahat di kamar hotel. Untuk mencapai Ajyad, jalan cukup menanjak , sengat matahari siang, akan membuat jamaah berpeluh untuk mencapainya. Kami berdua, baru saja merebahkan diri, terdengar pelan suara ketukan pintu. Betapa terkejutnya, ternyata yang hadir adalah beliau Kiai Yusuf Muhammad. 

Setiap tahun, beliau berhaji dan membimbing jamaah, suatu kenikmatan dan keagungan yang tidak dimiliki setiap orang. Hampir semua jamaah pengajian, santri, apalagi keluarga, akan bersua beliau pada musim haji di tanah suci. 

Beliau dengan sepenuh kebesaran jiwa datang menjemput kami siang terik itu, membawa kami ke sebuah hotel berlantai lima di Misfalah, bergabung dengan beberapa keluarga yang lain. Seharusnya, kami, santri beliau, yang mendahului sowan. Beliau menyediakan tempat satu lantai dengan beberapa kamar, cukup dekat dengan Masjidil Haram, agar keluarga yang berada di maktab berjauhan bisa berkumpul. Tempat yang tentu tidak mudah dan murah, saat musim haji yang begitu padat. 

Selama musim haji dan interaksi dengan beliau, kami menyaksikan betapa beliau sungguh-sungguh membimbing dan memberikan layanan kepada jamaah, tidak mengenal lelah, dilakukan dengan wajah penuh senyum dan canda khas beliau. Meski kala itu beliau adalah anggota DPR RI, namun seolah tak berjarak. Semua merasa diperhatikan dan terbimbing.

Ini adalah satu dari bayak kisah, akan akhlak dan kasih sayang Almarhum KH. Yusuf Muhammad. Semoga santri beliau di Darussholah, santri di “Tempat Kebaikan,” bisa meneladani ilmu dan akhlak indah beliau. Alfaatihah.

Senin, 06 April 2020

Memenuhi Rindu Abu Ayyub...

Kususuri jalan itu, mendekat dan menghampiri kekasih-Mu.
Jalan manakah harus ku lalui…?
Selain mengikuti langkah sahabat-sahabat setia Baginda…

Siapakah mereka yang bersua Baginda ?
Para sahabat penuh berkat
Mereka berjabat penuh takdzim dan menatap...
Menziarahi mereka, 
Berarti mengais percik cahaya,
Berharap penuh pantulan keagungannya….
Seketika sejuk kalbu sepanjang masa….

Abu Ayyub…..kuhampiri maqbarah-mu
Sahabat yang Allah pilih rumahnya.. 
Tempat Nabi awal mula singgah saat Hijrah….
Beliau, sahabat yang sungguh Allah muliakan, manusia berselimut akhlaq terpuji….

Abu Ayyub, pergi-mu teramat jauh….
Melewati empat masa kekhalifahan….
Sampai tiba waktu, kala Damaskus menggapai Konstantinopel....
Kau kejar janji Nabi….
Kemudian tibalah,
Usia rentamu membawa syahid-mu….
Tertidur abadi ditepi benteng Konstantinopel

Beratus tahun setelahnya....
Kau dengar derap kaki kuda tentara terbaik...
Kau dengar komando pemimpin terbaik…
Dengan riuhnya pekik Takbir para janisari
Konstantinopel pun takluk,
Tunduk memenuhi biru rindumu ….
Rindu akan dahsyat-nya sabda Baginda….

Kini, beratus tahun setelahnya,
Aku menatap pekat maqbarah-mu…..
Tak terkira rasa haru,
Cintamu akan Rasulullah,
Yakinmu akan sabda Nabi,
Pelajaran akan haqul yaqin tak bertepi….

Ya Rasulullah, Wahai Baginda....
Do'akan hamba, memiliki kemulyaan mencintaimu...
Seumpama kemulyaan Abu Ayyub,
Sahabat dekat kehadiratmu….
Menggapi cinta, sampai akhir hayat….

Rabu, 04 Maret 2020

Subuh di Masjid Biru


Adzan membahana di angkasa raya
Mengantar pendar masjid tua
Memecah beku dinginnya kota
Hati rindu suatu masa
Kala kota disaat jaya

Kutapaki tangga demi tangga
Tabir kulit tebal ikut menyambut
Hangat menyeruak memasukinya
Dari segala sudut...
Setiap jengkal tempat sujud

Shaf demi shaf dipenuhi perindu
Sepenuh lafal dzikir lirihku 
Memandang mihrab lalu melayang
Tentang masa lalu terus terbayang

Disini bersujud seorang Sultan
Pemimpin kejayaan kekhalifahan
Masa-masa itu kini dirindu
Entah, masihkan panjang waktu menunggu ?

Blue mosque, Istanbul 23 Februari 2020