zurich

zurich
Kolateral di tengah kota, Zurich Course Interventional Neuroradiology, Agustus 2016

Laman

Sabtu, 09 Desember 2017

Jalan Sunyi, Jalan Sang Pencari

Maka….harus sekaranglah aku memilih
Meniti jalan ini……
Jalan lengang namun lapang
Meski terang, sedikit sekali yang mau memandang

Jalan ini, jalan Uwais Al-Qarni
Sang penggembala yang sepi....
Tiada penduduk bumi mengenalnya
Kecuali Baginda yang hidup dalam semasa
Beliau berdua tak pernah bersua
Namun ramai penduduk langit membicarakannya

Jalan sunyi, bukan berarti tak bercahaya
Pendarnya hakiki, bukan semu semata
Apa yang tampak mata manusia
Adalah pantulan, bukan cahaya sebenarnya

Maka jangan kau pernah mengira wahai manusia
Bahwa gua Ashabul Kahfi gelap gulita
Sungguh hakekat cahaya ada di sana
Menyeruak dalam dada, menyingkap banyak rahasia

Maka kini sudah tiba waktunya
Kau titi jalan sunyi
Sunyi tipu daya dunia dan manusia

Saatnya mengikuti jejak Baginda Nabi…..
Menyepi…..
Menyiapkan diri menerima....
Limpahan cahaya Sang Pencipta

Saat cahaya itu tiba……
Tiada satupun dapat menghambatnya
Cacian, makian, semua duka dan derita…
Adalah tangga menuju mulia
Tiada sedih tiada gundah
Bagi mereka yang sungguh-sungguh mendekat pada Tuhannya

Bismillah….kan kutempuhi pasti
Jalan sunyi…Jalan menuju Ilahi

Kamis, 07 Desember 2017

Terpana dihadapan Baginda

Di depan Maqbarah Nabi…
Detak jantung seolah berhenti
Sungguh tak mampu kuangkat wajahku
Hanya terpaku, tertunduk penuh dan malu

Aku menyampaikan salam penuh takzim
Assalamu ‘alaika ya Rasulallah….
Assalamu ‘alaika ya Nabiyallah…
Salam yang terdengar amat lirih
Antara rindu penuh dan cemas meranggas
Terdengar rasa gemuruh dalam dada
Berpadu rasa kawatir dan bahagia

Langkah-langkah yang mulanya bergegas….
Kini terdiam kaku
Mulut membeku tanpa kata lagi
Dihadapan agungnya kekasih hati

Ya Rasulullah…
Lidah ini kelu….
Karena menggunung dosa-dosaku
Jauh sudah diriku, dari Kautsar telagamu
Betapa,
tak terhitung lalai dan abai
Dirudung milyaran maksiat tak ternilai….

Dihadapan Maqbarahmu….
Sungguh gemetar sekujur tubuhku
Meski hati malu dan pilu……
Namun, entah mengapa
Seketika hilang dan musnah rasa resah
Terkikis habis rasa gelisah
Berganti bahagia tiada tara..
Seolah hati bersimbah cahaya

Assalamu ‘alaika ya habibana….
Assalamu ‘alaikan ya Rasulallah warahmatullahi wabarakatuh…..

Minggu, 03 Desember 2017

Tentaramu wahai Baginda....

Hari ini,
Kami dendangkan shalawat ke hadiratmu
Dan sungguh....
tetap saja tak mampu kami bayangkan sosok agungmu
Wahai kekasih,
Pemimpin kafilah ummat dunia akhirat

Ya Rasul,
Sahabatmu dapat menatap wajah indahmu
Sungguh Aku tak bisa....
Sahabatmu dapat berjihad dibawah panjimu
Sungguh Aku tak dapat...

Namun, Ya Rasulullah..
Terimalah kami sebagai bala tentaramu
Bala tentara akhir zaman
Ijinkanlah kami berjuang atas namamu
Dengan apapun yang kami punya
Ijinkan kami melangkah...
Meniti jejak langkah-lagkah indahmu

Jauh zaman jarak darimu
Namun, sambungkanlah barakah cintamu
Mengiringi langkah-langkah lemah kami
Kuatkanlah....tatkala oleng dan limbung
Tegakkanlah.....tatkala serong dan layu

Kelemahan kami ya Rasul...
Mengharap doa-doamu
kealpaan kami ya Nabi....
Mengharap indahnya syafaatmu

Ya Rasulullah...
Terimalah kami sebagai bala tentaramu
Ijinkan lidah kami sebagai penyambung risalah
Dan semua usia kami dalam jalanmu

Assholatu wassalamu 'alaika ya Rasulullah

Maulid Nabi, 12 Rabiul Awwal 1439 H/ 1 Desember  2017