zurich

zurich
Kolateral di tengah kota, Zurich Course Interventional Neuroradiology, Agustus 2016

Laman

Jumat, 24 November 2017

Anang, Guru yang selalu terkenang...


Lewat sudah waktu berjalan, melaui masa demi masa, rasa demi rasa
Namun, wajah tegas dan sosok liat-mu tak pernah hilang dari ingatan
Entah, hampir tak pernah ku dengar, ada keluh kesah dari bibirmu
Hanya dzikir yang tak pernah terputus, baik terang-terangan maupun diam-diam

Tak ada banyak nasihat, tak ada banyak pesan dan cakap
Mendidik dan menyayangi anak cucumu,
cukuplah dengan contoh dan suri tauladan
Bagimu,
Menyayangi tak harus dengan pelukan erat
Mencintai tak harus dengan dekapan hangat
Namun, doa-doa yang kau panjatkan di tengah malam
Melebihi semua kata cinta, yang diucapkan banyak manusia

Cintamu pada kami sungguh abadi
Masih kurasakan hingga kini
Hangatnya tatapan dan tajam mata hatimu,
adalah energi yang tak pernah beranjak pergi

Kami selalu datang untuk mohon do’a dan didoakan
Bukan karena kami tak yakin dengan doa-doa yang kami panjatkan
Bukan karena kami tak ingin berdo’a dan mengangkat tangan kami sendiri
Tapi hati tulus tak terbatasmu, keistiqomahan amal ibadahmu
Seakan membuat pintu-pintu langit terbuka
Agar rahmat Allah terbuka bagi kami, anak dan cucumu

Matur nuwun dan terimakasih Anang H. Mansoer Arifah,
Kami sangat yakin Allah menyayangimu
Andai kami masih bisa meminta do’a,
Kami akan meminta agar engkau berkenan mendoakan kami
Agar sisa hidup kami bisa lurus dalam ibadah,
Dan tetap dalam istiqamah
Sebagaimana hidup dan akhir hayatmu...

Allahummagfirlahu…warhamu ya Allah

Surabaya, 25 November 2017

2 komentar:

  1. MasyaaAllooh luar biasa aamiin yaa robbal'aalamiin

    BalasHapus
  2. Inget kata2 MAMNNU'..... Anang gemuyu gemuyu kelendi digu.....!!!🤭🤭🤭🤭

    BalasHapus