What’s your reason
for preventing stroke ? apa maksudnya ?
Stroke merupakan beban sosial dan ekonomi bagi individu
maupun masyarakat. Masing-masing orang
memiliki alasan mengapa dia harus terhindar dari stroke.
Seorang Ayah yang
merupakan tulang punggung keluarga memiliki alasan untuk terhindar dari stroke
agar keluarganya secara sosial ekonomi tetap berjalan normal, anak-anak bisa
tetap sekolah, dan tetap produktif dalam bekerja. Demikian pula dengan seorang
Ibu, yang memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga.
Seorang Anak atau
remaja memiliki alasan untuk terhindar dari stroke, karena serangan stroke
dapat saja meruntuhkan harapan hidup dan masa depannya
Seorang Kakek atau
Nenek, dapat menghabiskan sisa usia dengan cucu dan keluarga, dapat
beribadah dengan baik dan mengisi sisa usia dengan bahagia.
Bagi masing2 profesi
juga memiliki alasan untuk tetap berkarya, seorang guru bisa tetap mengajar,
seorang dokter tetap dapat merawat pasien, seorang karyawan tetap bisa bekerja
sesuai jadwal dsb.
Apakah masyarakat
selama ini tidak punya alasan kuat untuk mencegah stroke ? apa buktinya ?
Buktinya banyak pasien yang sudah terserang stroke tidak
tahu bahwa mereka sebenarnya punya resiko tinggi terserang stroke. Banyak
diatara mereka yang baru tahu memiliki Hipertensi, Diabetes, atau Kadar
Kolesterol yang tinggi setelah mereka terkena stroke.
Atau mereka tahu, namun tidak serius untuk menghindari dan
mengelolanya, misalnya mereka tetap merokok walaupun banyak sekali peringataan
bahwa merokok menyebabkan serangan jantung, kanker dan stroke.
Data di Indonesia, Berdasarkan RISKESDAS 2013, usia > 55
tahun, 5x lebih besar terkena stroke disbanding usia 14-54 tahun. Atau pasien
hipertensi dan diabet memiliki kemungkinan 3x lebih besar terserang stroke
disbanding orang yang tidak memiliki HT dan DM.
Resiko ini akan meningkat apabila pada satu individu berusia
>55 tahun, memiliki DM dan HT secara simultan.
Kenapa data WHO tidak
cukup menakut-nakuti ?
Hal ini mungkin berkaitan dengan akses informasi,pemahaman
dan kesadaran. Banyak yang sudah diinformasikan namun masyarakat menganggap hal
itu bukan sesuatu yang serius. Karena itu melalui momen-momen semacam ini terus
disampaikan tentang bahaya stroke dan bebannya bagi individu maupun masyarakat.
Kenapa kualitas
penderita stroke berubah ?
Stroke bukan hanya menyerang fisik, namun juga fungsi
kognitif. Pasien stroke juga mengalami nyeri, gangguan kognitif, kesulitan
mobilisasi, dan depresi.
Seorang pasien yang bergelar doktor atau professor tiba-tiba
tidak bisa membaca atau menghitung hitungan sederhana, kesulitan mengingat dan
menyimpan memory jangka pendek. Ini akan merubah seluruh hidupnya.
Kapan stroke mulai
mempengaruhi seluruh hidup ?
Tatkala stroke sudah mengganggu aktivitas rutin harian
normal. Seorang guru tidak bisa mengajar lagi, seorang karyawan tidak bisa
memenuhi pekerjaan sesuai target dsb. Pendek kata tatkala mereka yang terkena
stroke tidak bisa kembali pada ritme kerjanya semula.
Apa penyebab stroke ?
Modifiable dan Non-Modifiable.
Modifiable :
usia, jenis kelamin, dan ras, riwayat keluarga
Non Modifiable yang
paling berpengaruh adalah :
Hipertensi
Kelainan Irama jantung (AF)
Diabetes Mellitus
Merokok
Hipercholesterol
Inaktivitas Fisik (couch potato)
Berat badan (Overweight)
Siapa yang bisa
terkena stroke ? siapa yang paling rawan ?
Semua orang bisa terkena stroke, namun yang paling rawan
adalah yang paling banyak memiliki faktor resiko
Bagaimana gejalanya ?
Face weakness
Arm weakness
Speech difficulty
Time to hospital
Bagaimana mencegah
stroke ?
Dengan memodifikasi faktor resiko seoptimal mungkin