Kamis, 27 September 2018
Mencari Lagi Cahaya Cordoba
Sayup-sayup masih terdengar
Kata dan kalimat yang guru ajarkan
Akan sejarah kebudayaan Islam
Tentang kejayaan Cordoba
Tentang kemegahan Granada
Hari itu Minggu, akhir September
Kereta cepat pergi meninggalkan Malaga,
Merunut kisah, menelusuri sejarah
Kujejakkan kaki di bumi Cordoba,
Kota dengan beribu cerita yang melegenda
Langkah demi langkah terus ku-ayun
Berhenti tepat didepan menara menjulang
Menara persegi empat dengan warna memudar
Seolah berkisah tentang Cordoba lama
Kisah raja-raja dan ilmuwan terkemuka
Karena mereka Cordoba bercahaya
Dulu kala menjadi pusat peradaban Eropa
Kudengar menara mengeja nama-nama,
Mulai Ibnu Rusyd, Ibnu Malik, sampai Al Idrisi
Ada pula Ibnu Hazm, Ibnu Hayyan, sampai Az Zahrawi
Nama yang tak asing lagi, nama yang menginspirasi
Menara memanggilku memasuki Masjid-nya
Mezquita de Cordoba, demikian orang mengenalnya
Masjid indah dengan arsitek megah,
Dengan pilar-pilar kokoh menjulang
Tampak cahaya dari celah-celah atapnya
Pilar yang seolah tak tahan untuk berkisah,
Tentang Cordoba masa jaya,
Pilar yang tak tahan berkeluh kesah,
Kala tak ada lagi bahu penuntut ilmu bersandar
Kala tiada lagi dzikir dan puja pada sang Maha
Sedang suara Adzan-pun kini tiada
Terpekur bisu di depan mihrab Mezquita
Samar-samar tampak kaligrafi menghiasinya
Goresan ayat Al-Qur'an membuat bergetar
Kaligrafi berwarna keemasan tampak berpendar
Menjadikan mihrab indah menawan,
Mihrab ini menjadi saksi
Saksi ibadah para bangsawan, ulama dan ratusan ilmuwan
Semua bergerak simultan, bersamaan, satu gelombang
Saat itu kejayaan dunia dan agama dalam satu genggaman tangan
Kucari kini pendar cahaya Cordoba
Kesetiap sudut Mezquita
Kesetiap sudut Kota
Di reruntuhan Medina Azahara
Entah mengapa....
Lentera itu lenyap, aku tak dapat menemukannya
Adakah cahaya itu pergi, berpindah ke lain negeri ?
Negeri Islam yang mana ? Aku Ingin mengunjunginya
Akan ku kejar cahaya itu kemanapun pergi
Akan kutuai, kugenggam erat ...
Kan kubawa pulang ke negeriku sendiri
Kusemai, kusirami, kupupuk sepenuh hati
Aku bermimpi.....
Kelak cahaya Cordoba berpendar kembali
Pendar itu berasal dari negeriku sendiri,
Pendar kedua, keseluruh dunia, setelah Cordoba
Cordoba, 23 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar