zurich

zurich
Kolateral di tengah kota, Zurich Course Interventional Neuroradiology, Agustus 2016

Laman

Jumat, 27 Juli 2018

Guru Kita, Nun di sana

Hampir sepuluh tahun lalu kami menghampirinya. Menangkupkan kedua tangan, menampung tetes-tetes ilmu yang jatuh dari kerja kerasnya. Kala itu, kami kehausan, dan tak seorangpun rela memberikan meski setetes. Kala itu kami bodoh, buta dan tuli. Beliau bukakan mata kami dari tabir tebal, sehingga tersingkap warna-warna indah dunia nyata. Beliau tuntun tangan kami, bagaimana melakukan gerakan indah dan terampil dalam ruang operasi.

Kemudian,
beliau tunjukkan jalan bagaimana melaluinya, mengatasi rintangan sekaligus menyelesaikannya. Langkah-langkah dan diskusi intens, bergantian dengan interaksi hangat sepanjang hari. Ada kejadian, ada pelajaran, dan ada pengalaman emosional.
Tatkala kami lemah, beliau dukung dan bangkitkan. Tatkala kami lalai, beliau lecut dan ingatkan.

Beliua seolah orang tua kami, yang bisa marah dan merajuk pada anak nakal-nya. Tetapi, lapang dada dan keluasan jiwa, tetap akan menempatkan kami semua dalam memori dan kasih sayangnya.

Namun, kesibukan kami telah melupakan kami akan beliau, yang makin menua...makin perasa....
Seolah kami tak lagi memerlukannya, karena kami telah mereguk semua ilmunya....
Seolah kami tak lagi memperdulikannya, karena kami telah dapat mengambil ilmu dari siapapun...
Kami lupa,....bahwa dari beliau kami belajar mengeja, dari uluran tangan beliau kami berdiri dan berjalan.
Kami lupa, benar-benar lupa, tanpa beliau kami bukanlah apa-apa.....

GA 307, Surabaya-Jakarta, 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar