Dalam pesawat, di atap dunia
Di atas bergulungnya milyaran awan
Sungguh tiada arti massa diri hamba
Akulah debu angkasa tiada berguna
Semesta raya ukuran tak terkira
Besar, lebar, dalam, luar biasa...
Itupun apa dicapai panca indra
Di luar indra, tiada mampu kita mengukurnya
Oh....sungguh ilmu manusia sebatas indra
Hilang indra, hilang ilmunya
Sedang indra, hanya otak sekepal saja
Tiada otak, tiada lagi nilai manusia
Maka, apa dikata tentang semesta
Semesta yang tak mampu untuk di indra
Dari mana kita dapat beritanya
Hanya Sang Pencipta yang dapat mengabarkannya
Pesan itu datang....
Saat malam buta,
Menghampiri seorang manusia
Hamba teragung di alam raya
Aku, kita, bahkan semua manusia
Yang hidup bersama dan setelahnya
Sungguh harus mendekat
Sungguh harus merapat
Agar dapat mengerti
Agar dapat menghikmati
Pesan Tuhan Sang Maha segala
Atas rahasia alam semesta yang tak mampu di indra
Muara dari semua adalah cinta
Mencintai Sang Pencipta sepenuh dada
Saat sekepal otak dipenuhi cinta
Akan datang cahaya
Menerangi relung relung jiwa
Mencari keabadian cinta hakiki
Dalam rahmat dan ridho Ilahi Rabbi.
GA 305, Surabaya Jakarta, 10 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar